Prasarana
Lahan dan Lokasi
Dalam pembibitan ternak kambing maupun domba perlu memperhatikan ketentuan persyaratan lahan sebagai berikut:
- Lahan dan lokasi pembibitan harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dimana lokasi pembibitan tersebut berada.
- Harus ada Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan hidup.
- Lokasi yang dipilih memiliki potensi sebagai sumber bibit kambing maupun domba.
- Pemilihan lokasi pembibitan juga harus memperhatikan kondisi dan topografi tanah agar mudah dalam mengatur pembuangan limbah sehingga tidak mencemari lingkungan sekitar.
- Memiliki akses jalan yang mudah dan terjangkau dengan alat transportasi.
Selain indikator lahan dan lokasi di atas, pembibitan ternak kambing dan domba juga harus memperhatikan ketersediaan air dan sumber energi. Lokasi pembibitan harus tersedia sumber listrik dan sumber air yang memadai untuk menunjang pemeliharaan ternak.
Baca Juga: Karakteristik Kewilayahan Ternak di Kabupaten Tolitoli Berdasarkan nila LQ, LI, dan SI
Sarana
Selanjutnya dalam kegiatan pembibitan ternak kambing dan domba juga harus didukung oleh sarana yang memadai yang terdiri dari bangunan (kandang dan sebagainya), alat dan mesin peternakan, alat kesehatan hewan, bibit, pakan, dan obat-obatan.
Bangunan dan Kandang
Bangunan merupakan sarana penting dalam pembibitan ternak karena sebagai tempat sebagian aktivitas pengelolaan peternakan dilakukan. Termasuk sebagai tempat pakan, kandang, tempat penampungan limbah, dan sebagainya.
Pada pembibitan ternak kambing dan domba diperlukan beberapa bangunan dan kandang antara lain:
- Kandang Pejantan: Kandang ini digunakan sebagai kandang khusus untuk ternak pejantan. Sehingga ternak penjantan terpisah dari ternak lain.
- Kandang Induk: Kandang ini dikhususkan untuk induk kambing dan domba termasuk untuk kawin dan beranak.
- Kandang Pembesaran: Kandang ini dikhususkan untuk pemeliharaan ternak kambing dan domba lepas sapih.
- Kandang Isolasi: Kandang khusus untuk menampung atau memisahkan ternak yang sakit sehingga terpisah dari kawanannya. Kandang ini berfungsi untuk menghindari penularan penyakit dari ternak yang sakit ke ternak yang sehat.
- Kandang Laktasi: Kandang laktasi khusus untuk ternak kambing perah sebagai kandang khusus untuk induk yang sedang dalam masa laktasi.
- Tempat pengolahan dan penyimpanan pakan: Bangunan ini berfungsi sebagai tempat untuk pengelolaan pakan ternak serta untuk penyimpanan pakan ternak.
- Tempat penampungan dan pengolohan limbah.
Pembangunan kandang dalam pembibitan ternak kambing dan domba juga harus memperhatikan persyaratan kandang sebagai berikut.
Dari segi tata letak kandang:
- Kandang yang dibangun harus pada tempat yang kering dan tidak tergenang air pada saat hujan.
- Lokasi kandang harus pada tempat yang mudah untuk memperoleh sumber air.
- Memiliki kontruksi yang menjamin kelancaran sirkulasi udara serta mendapat penyinaran sinar matahari yang cukup.
- Tidak mengganggu lingkungan (ramah lingkungan).
- Mudah diakses dengan alat transportasi.
No | Kondisi Ternak | Luas Kandang |
---|---|---|
1 | Jantan Dewasa | 1-1,2 m persegi/ekor |
2 | Betina Dewasa | 0,7-1 m persegi/ekor |
3 | Induk Laktasi | 0,7-1 m persegi/ekor + 0,5 m/ekor anak |
4 | Jantan/betina muda (7-12 bulan) | 0,75 m persegi/ekor |
5 | Jantan/betina sapihan (4-7 bulan) | 0,5 m persegi/ekor |
Pemilihan Bibit
Pembibitan ternak kambing dan domba harus memperhatikan bibit yang digunakan agar menghasilkan keturunan yang memiliki kualitas baik.
Ciri-ciri bibit kambing dan domba yang baik antara lain:
- Bentuk tubuh: kompak, dada dan leher, garis punggung dan pinggang lurus, bulu lunak dan tampak mengkilap, tubuh besar dan proporsional.
- Kenormalan kaki: Kakinya lurus dan memiliki tumit tinggi.
- Gigi: Gigi lengkap, rahang atas dan bawah rata.
- Keturunan: berasal dari keturunan kembar atau anak tunggal dari induk muda.
- Kesehatan: tidak menunjukkan gejala ternak sakit, aktif, mata cerah, dan konsumsi pakan normal.
Manajemen Pakan
Pemberian pakan untuk pembibitan ternak kambing dan domba harus sesuai dengan kebutuhan. Dibawah ini disajikan tabel kebutuhan ternak kambing dan domba pada berbagai masa pertumbuhan.
Tabel 2. Kebutuhan Pakan Ternak Kambing untuk Pembibitan
BB (kg) | BK (%BB) | PK (%) | TDN (%) | Ca (%) | P (%) |
---|---|---|---|---|---|
Kambing Lepas Sapih | |||||
5 | 3,6 | 21 | 70 | 0,23 | 0,21 |
10 | 4,5 | 21,8 | 70 | 0,23 | 0,21 |
15 | 4,1 | 18,2 | 65 | 0,21 | 0,20 |
25 | 4,0 | 10,9 | 60 | 0,20 | 0,19 |
35 | 4,0 | 9,1 | 60 | 0,19 | 0,18 |
40 | 4,0 | 9,0 | 60 | 0,19 | 0,18 |
60 | 3,8 | 9,0 | 60 | 0,19 | 0,18 |
Kambing Induk Laktasi (Awal Laktasi) | |||||
25 | 4,0 | 10,9 | 60 | 0,30 | 0,22 |
30 | 4,0 | 10,9 | 60 | 0,29 | 0,21 |
40 | 4,0 | 9,1 | 55 | 0,28 | 0,20 |
50 | 4,0 | 9,1 | 55 | 0,27 | 0,20 |
Kambing Induk Laktasi (Akhir Laktasi) | |||||
25 | 4,0 | 10,0 | 60 | 0,30 | 0,22 |
30 | 4,0 | 10,0 | 60 | 0,28 | 0,20 |
40 | 4,0 | 9,1 | 55 | 0,27 | 0,19 |
50 | 3,5 | 8,2 | 55 | 0,25 | 0,18 |
Kambing Pejantan | |||||
25 | 4,4 | 11,8 | 65 | 0,21 | 0,19 |
30 | 4,0 | 10,9 | 65 | 0,20 | 0,18 |
40 | 3,8 | 9,1 | 60 | 0,20 | 0,18 |
60 | 3,3 | 8,2 | 55 | 0,17 | 0,15 |
80 | 3,0 | 7,3 | 50 | 0,15 | 0,14 |
Keterangan:
BB: Bobot Badan, BK: bahan kering, PK: Protein Kasar, TDN: Total Digestible Nutrien, Ca: Kalsium, P: Fospor.
Tabel 3. Kebutuhan Pakan Ternak Domba untuk Pembibitan
BK(kg) | BK(%BB) | PK (%) | TDN (%) | Ca (%) | P (%) |
---|---|---|---|---|---|
Domba Lepas Sapih | |||||
5 | 4,0 | 22,5 | 90 | 1,20 | 1,0 |
10 | 3,3 | 18,2 | 70 | 0,76 | 0,67 |
20 | 3,3 | 14,5 | 60 | 0,42 | 0,38 |
30 | 3,3 | 11,8 | 60 | 0,29 | 0,26 |
40 | 3,0 | 10,0 | 60 | 0,25 | 0,23 |
Domba Bunting | |||||
20 | 5,0 | 9,8 | 60 | 0,38 | 0,28 |
30 | 4,0 | 8,2 | 55 | 0,30 | 0,22 |
40 | 4,7 | 8,2 | 50 | 0,26 | 0,20 |
50 | 4,3 | 8,0 | 50 | 0,25 | 0,18 |
60 | 3,0 | 7,8 | 50 | 0,23 | 0,17 |
Domba Jantan | |||||
20 | 3,6 | 11,8 | 65 | 0,40 | 0,36 |
40 | 3,5 | 10,9 | 60 | 0,21 | 0,19 |
50 | 3,5 | 8,4 | 55 | 0,17 | 0,15 |
60 | 3,3 | 7,3 | 50 | 0,15 | 0,14 |
70 | 3,0 | 6,9 | 50 | 0,14 | 0,13 |
BB: Bobot Badan, BK: bahan kering, PK: Protein Kasar, TDN: Total Digestible Nutrien, Ca: Kalsium, P: Fospor.
Jenis pakan yang diberikan dapat berupa hijauan atau kombinasi hijauan dan konsentrat yang diramu khusus sesuai dengan kebutuhan masing-masing masa pertumbuhan ternak. Sebagai gambaran, kombinasi pakan yang bersumber dari hijauan berupa rumput dan leguminosa disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 4. Imbangan Hijauan dan Leguminosa untuk Pakan Kambing dan Domba
Kondisi Fisiologi Ternak | Komposisi (%) | |
---|---|---|
Hijauan | Leguminosa | |
Dewasa/kering | 75 | 25 |
Bunting | 60 | 40 |
Menyusui | 50 | 50 |
Anak lepas sapih | 60 | 40 |
Baca Juga: Cara Menyusun Ransum Ternak Ayam Sesuai Kebutuhan
Pemeliharaan
Pemeliharaan ternak kambing dan domba untuk tujuan pembibitan juga harus diperhatikan agar ternak memperoleh perlakuan yang sesuai untuk mendukung pertumbungan dan perkembangan optimal.
1. Pemeliharaan Ternak Kambing dan Domba Prasapih (umur < 12 minggu)
Ternak kambing atau domba prasapih adalah cempe yang masih menerima air susu dari induknya sehingga diperlukan perlakuan khusus sebagai berikut:
- Cempe yang berumur kurang dari 3 minggu harus terus mendapatkan suplai air susu dari induknya terutama kolostrum.
- Kandang harus dilapisi dengan alas yang kering dan hangat agar ternak merasa nyaman (dapat berupa tilam atau jejabah).
- Untuk ternak yang tidak mendapatkan susu dari induknya harus diberikan susu atau kolostrum pengganti agar pertumbuhan awal dan imunitasnya terbentuk.
- Setelah cempe (anak kambing) berumur lebih dari 3 minggu sampai 8 minggu, dapat diberikan pakan dengan tekstur yang halus.
- Umur di atas 8 minggu ternak sudah dapat diberikan pakan berupa hijauan. Pemberian pakan hijauan pada fase ini diberikan bertahap sebagai perkenalan dan penyesuaian, tidak harus diberikan sekaligus.
2. Pemeliharaan Ternak Kambing dan Domba Pascasapih (umur 12 minggu keatas)
Pascasapih adalah kondisi dimana ternak kambing dan domba sudah dipisahkan dari induknya yang dilakukan setelah ternak berumur 12 minggu (3 bulan). Pada fase ini pemberian air minum harus diperhatikan untuk mencegah ternak stres. Ternak juga sudah dapat diberikan pakan berupa hijauan dan sedikit konsentrat.
3. Pemeliharaan Kambing dan Domba Muda
Ternak muda dilakukan pemeliharaan yang terpisah untuk memudahkan tata kelola termasuk pemberian pakan sesuai kebutuhan. Pember ian pakan dapat dilakukan dengan kombinasi hijauan dan konsentrat seseuai dengan kebutuhan (Lihat tabel kebutuhan pakan diatas), serta pemberian air minum yang cukup.
Pada fase ini dilakukan pemeliharaan dan perawatan bulu, kuku, dan kulit secara rutin. Selain itu, untuk mencegah terjangkitnya penyakit juga dapat dilakukan vaksinasi serta pemberian obat cacing secara rutin.
4. Pemeliharaan Kambing dan Domba Dewasa
Kambing dan domba dewasa adalah ternak yang berumur diatas 1,5 tahun atau sudah memasuki fase reproduktif. Kambing dan domba dewasa dikategorikan sebagai: (a) induk kering, (b) induk bunting, (c) Induk laktasi, dan (d) pejantan.
a. Induk Kering
Induk kering adalah induk yang sedang tidak dalam fase menyusui atau laktasi. Induk kering adalah induk yang siap untuk dikawinkan kembali. Pemeliharaan induk kering pada pembibitan kambing dan domba harus memperhatikan hal-hal berikut:
- Pemberian pakan sesuai kebutuhan dan pakan ekstra 1 minggu sebelum dan sesudah dikawinkan.
- Dilakukan pengaturan perkawinan.
b. Induk bunting
Pemeliharaan kambing dan domba bunting harus memperhatikan:
- Pemberian pakan sesuai dengan kebutuhan dan dilakukan peningkatan mutu pakan pada sepertiga terakhir fase kebuntingan.
- Pemberian air minum yang cukup sepanjang waktu.
- Penyediaan tempat beranak yang bersih, kering, dan nyaman.
c. Induk Laktasi
Induk laktasi adalah induk kambing dan domba yang sedang dalam masa laktasi (produksi air susu) yang dalam pemeliharaannya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Pemberian pakan sesuai dengan kuantitas dan kualitas berdasarkan kebutuhannya, serta memperhatikan jumlah anak yang dilahirkan.
- Jika induk memiliki lebih dari 1 ekor anak maka perlu dilakukan pengaturan pemberian air susu.
- Air minum yang cukup harus tersedia.
- Khusus untuk ternak perah, pemeliharaan induk dan anak harus dipisah dengan tetap memenuhi kebutuhan air susu anak.
d. Pejantan
Pemeliharaan pejantan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Pemenuhan kebutuhan pakan serta pemberian pakan ekstra pada saat sebelum dan sesudah dikawinkan.
- Pejantan dipisahkan tersendiri pada kandang pejantan dan pemeliharaannya dilakukan pada masing-masing individu.
Perkawinan
Perkawinan adalah proses krusial dalam pembibitan ternak kambing dan domba karena berhubungan dengan potensi bibit yang dihasilkan. Perkawinan dapat dilakukan secara alami atau buatan dengan metode Inseminasi Buatan (IB).
Untuk menghasilkan bibit yang berkualitas, perkawinan ternak harus memperhatikan hal-hal berikut:
- Pejantan yang digunakan adalah pejantan unggul dan produktif.
- Jika menggunakan kawin alam sebaiknya memperhatikan ratio jantan betina 1:10.
- Jika menggunakan IB, semen yang digunakan harus semen beku yang teruji kualitasnya serta bebas dari penyakit hewan menular.
- Perkawinan terhadap kerabat dekat sebaiknya dihindari untuk meminimalisir kemunculan sifat resesif pada keturunan.
- Memperhatikan gejala estrus/birahi kambing dan domba yang biasanya antar 12 - 48 jam. Pengamatan dapat dilakukan secara langsung atau dengan menggunakan pejantan.
- Penggunaan pejantan dibatasi maksimal selama 18 bulan, setelah itu dilakukan rotasi.
Pencatatan
Pencatatan (recording) diperlukan dan sangat penting dalam kegiatan pembibitan ternak kambing dan domba. Pencatatan bertujuan untuk menginventarisir seluruh data yang berkaitan dengan ternak yang dibelihara. Pencatatan harus dilakukan pada seluruh ternak (per individu) yang dipelihara.
Berikut adalah beberapa komponen yang harus dimasukkan dalam pencatatan pada pembibitan ternak kambing dan domba:
- Catatan rumpun atau galur ternak.
- Catatan silsilah (minimal memiliki catatan silsilah satu generasi diatasnya).
- Catatan perkawinan, yang meliputi: tanggal kawin, nomor pejantan, jenis perkawinan (IB/kawin alam).
- Catatan kelahiran yang meliputi: tanggal kelahiran, jenis kelahiran, dan bobot lahir.
- Catatan jumlah anak sekelahiran: misalnya lahir tunggal atau kembar
- Catatan penyapihan: tanggal dan bobot sapih
- Catatan bobot badan pada umur 6-12 bulan serta pada setiap perkawinan.
- Catatan jarak beranak (calving interval).
- Untuk kambing perah diperlukan catatan tentang produksi susu sesuai denga periode laktasi.
- Catatan vaksinasi dan pengobatan: meliputi tanggal, perlakuan, dan jenis vaksin atau obat yang diberikan.
- Catatan mutasi: Riwayat pemasukan atau pengeluaran ternak.
Manajemen Seleksi
Hasil akhir yang diharapkan dalam sebuah pembibitan ternak adalah bibit yang berkualitas baik. Oleh karena itu pelu dilakukan seleksi untuk menjamin bahwa bibit yang dihasilkan adalah bibit unggul yang produktif.
Berikut adalah beberapa indikator yang perlu diperhatikan dalam seleksi ternak kambing dan domba:
Induk
- Induk kambing dan domba dengan catatan kelahiran yang teratur 3 kali dalam 2 tahun.
- Memiliki frekuensi beranak kembar yang tinggi.
- Jumlah total produksi anak sapihan diata rata-rata.
Pejantan
- Memiliki libido tinggi dan kualitas spermanya baik.
- Memiliki performa individu yang sesuai dengan standar berdasarkan rumpun dan galur masing-masing.
Calon Induk
Pembibitan untuk menghasilkan ternak sebagai calon induk harus memperhatikan hal-hal berikut:
- Memiliki bobot sapih yang sesuai setelah dikoreksi terhadap umur induk dan tipe kelahiran.
- Memiliki bobot badan diatas rata-rata pada umur 6 sampai 9 bulan.
- Memiliki pertambahan bobot badan diatas rata-rata saat pra dan pasca sapih.
- Memiliki penampilan fenotipe yang sesuai berdasarkan rumpun masing-masing.
Calon Pejantan
Pembibitan untuk menghasilkan ternak sebagai calon pejantan harus memperhatikan hal-hal berikut:
- Memiliki bobot sapih yang sesuai setelah dikoreksi terhadap umur induk dan tipe kelahiran.
- Memiliki bobot badan diatas rata-rata pada umur 6, 9, dan 12 bulan.
- Memiliki pertambahan bobot badan diatas rata-rata saat pra dan pasca sapih.
- Memiliki libido yang tinggi dan kualitas sperma baik.
- Memiliki penampilan fenotipe yang sesuai berdasarkan rumpun masing-masing.
Dalam pembibitan ternak juga harus disiapkan ternak pengganti yang bertujuan sebagai upaya peremajaan terhadap induk dan pejantan yang digunakan dalam pembibitan. Upaya ini dilakukan agar pembibitan tetap dapat menghasilkan bibit unggul yang produktif.
Ternak yang dianggap tidak produktif lagi sebagai pembibit serta ternak yang tidak lolos seleksi sebagai bibit harus diculling. Ternak yang diculling (diafkir) dipisahkan dari kelompoknya dan dapat dilakukan penggemukan atau dapat langsung dijual.
Baca Juga: 5 Faktor Penyebab Peternakan Rakyat Sulit Berkembang
37 Comments
Muliana ( H20010010)
BalasHapusBerapakah berat rata-rata pada kambing untuk di jadikan bibit unggul?
Untuk kambing kacang (kambing yg Banyak Di Tolitoli) bobot pejantan ideal adalah ketika mencapai boot badan diatas 30 kg
HapusNama : Fernando Imanuel Moningka
BalasHapusStambuk : H20010006
Pak saya ingin bertanya, apakah yang dimaksud dengan kolostrum?
Colostrum adalah susu yg dihasilkan okeh ternak pads 1-3 Hari pertama. Berfungsi baik utk meningkatkan imunitas bagi cempe yg baru lahir. Itulah sebabnya cempe harus mendapatkan asupan colostrum yg cukup.
HapusSaya ingin bertanya apakah ada bakteri" Yang terkandung dalam air susu kambing maupun domba jika ada bagaimana cara mensterilkannya sebelum dikonsumsi oleh cempe
BalasHapusColostrum adalah susu yg dihasilkan okeh ternak pads 1-3 Hari pertama. Jika penanganannya benar maska pertumbuhan bakteri dapat dihindari. Colostrum yg terkontaminasi bakteri sebaiknya jangan diberikan kepada ternak.
HapusNama : Syahruni
BalasHapusStambuk : H20010027
Saya ingin bertanya pa, apa itu leguminosa?
Leguminosa adalah salah atu jenis pakan ternak ruminansia yang memiliki kandungan protein tinggi dibanding pakan yang berupa hijauan dari rumput. Pakan ruminansia dapat berupa rumput, leguminosa, dan atau daun-daunan.
HapusContoh Rumput: Rumput gajah, rumput raja, rumput benggal, dsb.
Contoh leguminosa: Daun Gamal, Lamtoro, dan tumbuhan kacang-kacangan lainnya.
Nama : Almia Ramadhani
BalasHapusStanbuk : H20010001
Saya ingin bertanya pak, Apakah ada pengaruhnya jika kandang ternak jantan dan kandang induk kambing atau domba itu di satukan di kandang yang sama!
Iya akan menyulitkan kita dalam mengatur pemberian pakan misalnya. Karena pakannya sesuai dgn kebutuhan.
HapusNama : Moh Reza Fatansya
BalasHapusStanbuk : H20010025
Pertanyaannya apa tujuan dari manajemen seleksi ?
Tujuannya untuk memilih ternak mana yg memiliki karakteristik yg baik sesuai dengan tujuan pemeliharaan.
HapusNama:moh adi
BalasHapusNo Stambuk:H20010028
Pertanyaan saya adalah Bagaimna pertolongan pertama pada kambing/domba jantan Jika terkena penyakit
Pertama, pisahkan dari kawanannya. Lakukan identifikasi penyakit, dan obati sesuai dengan penyakit yg menyerang
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Moh Fadli
BalasHapusStambuk : H20010007
Saya ingin bertanya, mana yang lebih baik, perkawinan secara alami atau dengan cara insiminasi buatan?
IB lebih baik karena semen yg digunakan adalah semen yg sudah teruji kualitasnya. Hanya saja di peternak lebih mudaj dirasa jika menggunakan kawin alam
HapusJadi pak, Dari segi kualitas hasil produksi lebih bagus IB, sedangkan kawin alam unggul karena penerapannya lebih mudah, baik pak saya mengerti terimakasih atas jawabannya
HapusIya betul. Itulah mengapa aplikasi IB pada kambing di peternakan kita masih kurang
HapusNama: jenawati
BalasHapusStambuk: H20010021
Saya ingin bertanya pa,apa itu libido?
Libido adalah kondisi fisiologia ternak jantan yang ingin kawin. Pada fase ini hasray sesual ternak jantan lagi tinggi. Selengkapnya baca di Artikel Reproduksi ttg Pubertas Pasa Ternak Jantan
HapusNama: moh wirandi. M
BalasHapusStambuk: H20010003
Kandang Pembesaran: Kandang ini dikhususkan untuk pemeliharaan ternak kambing dan domba lepas sapih.
Pertnyaannya pak
HapusApa yang dimaksud dengan lepas sapih
Lepas sapih artinya anak kambing atau domba yg sudah berumur 3 bulan sudah dipisahkan dri induknya.
HapusNama :Moh Ismail
BalasHapusNo stanbuk :H20010004
Saya ingin bertnya pak,,Bagimna pak cara mengetahui produksi atau hasil ternak yang produktif dan optimal???
Baca ulang Manajemen Seleksi diatas, jawabannya ada diaitu.
HapusNama:hadra
BalasHapusNo stambuk:H20010020
Pertanyaan saya pa bagaimana cara mengatasi bibit agar tidak terserang penyakit?
Saya mau menjawab pertanyaan dari saudari hadra
HapusNama: moh wirandi.m
Stambuk:H20010003
Yaitu dengan pemberian vaksin pada bibit
Vaksin merupakan tindakan untuk memberikan kekebalan pada tubuh sehingga tahan terhadap penyakit yang berasal dari bakteri dan virus
Jawabannya bagus wirandi. Tapi utk vaksinasi bisa jadi opsi kesekian. Yg paling penting utk mencegah oenyakit adalah menjaga kebersihan kandang dan peralatan, memenuhi kebutuhan nutrien ternak, dan tata kelola perkandangnya diperbaiki.
HapusSiapa yg bisa beri gambaran bgm tata kelola perkandangan kambing yg ada di Tolitoli saat ini?
Nama : Elsa Yunita
BalasHapusStambuk :H20010009
Apa itu SEMEN yang dimaksud dalam proses IB ?
Semen adalah sperma yg dibekukan. Semen ini digunakan dalam Inseminasi Buatan (IB). Jadi ternaknya tidak perlu dikawinkan lagi dgn pejantan, hanya menggunakan Insemination Gun.
HapusNama : Haidar Fais
BalasHapusNPM : 1032019001
Saya ingin bertanya pak, jenis kambing apa yang bagus untuk usaha pembibitan?
Semua jenis kambing bagus utk pembibitan. Pemilihan jenis kambing didasarkan pada tujuan pembibitan yg dilakukan. Jika menginginkan kambing kacang, maka induk dan pejantan kambing kacang yg digunakan. :)
HapusNama : Moh Fahri Afandi
BalasHapusStambuk :1032017009
Sy bertanya pak maksudnya dari sifat resesif Pada keturunan apa itu pak?
Anak yg kahir dari perkawinan (fertilisasi) adalah perpaduan materi gentik dari sperma dan ovum. Masing2 membawa materi genetik. Sifat yg muncul pada anaknya nanti adalah sifat yg dominan. Misalnya jantan putih kawin dgn betina hitam, anaknya putih. Berarti sifat Putih Dominan, dan hitam resesif.
HapusJadi, sifat resesif adalah sifat yg selama ini tertutupi kemunculannya dari beberapa generasi diatasnya, tiba2 muncul pada generasi dibawahnya.
Semoga terjawab.
Nama : Miranda
BalasHapusNpm :1032019003
Saya mau bertanya pak,Apa saja penyebab kegagalan usaha peternak kambing..?
Penyebab kegagal usaha peternakan kambing diantaranya adalah peternak tidak terampil dalam tatalaksana pemeliharaan. Hal ini dapat berpotensi misalnya pada terjangkitnya ternak dengan penyakit menular, kekurangan nutrisi, manajemen pakan yang buruk, dan sebagainya.
HapusSelain itu, juga dapat disebabkan karena pemilihan bibit yang tidak tepat, sehingga ternak yang dipelihara bukan merupakan bibit unggul.
untuk hal ini bisa baca disini
Posting Komentar
Silahkan tuliskan komentar anda dengan menggunakan nama jelas