Penyakit yang Sering Menyerang Ternak Ayam dan Ciri-cirinya | Penyakit ternak adalah kondisi dimana ternak mengalami gangguan kesehatan yang bisa disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, parasit, dan atau gangguan metabolisme. Ternak yang mengalami gangguan kesehatan dapat diamati ciri-cirinya melalui penampakan fisik dan juga melalui pembedahan.
Pentingnya penanganan penyakit ternak atau pencegahan penyakit ternak sangat berhubungan dengan usaha menjaga optimalisasi produksi. Ternak yang terserang penyakit akan mengalami gangguan dari metabolisme normalnya sehingga berdampak pada produksi ternak yang menurun, bahkan kematian ternak.
Ternak ayam adalah ternak yang banyak dipelihara oleh masyarakat Indonesia. Pentingnya mengetahui penyakit yang biasa menyerang ternak ayam adalah agar peternak dapat melakukan pencegahan dan pengobatan yang tepat apabila ternaknya terserang penyakit.
Berikut adalah beberapa penyakit ternak yang biasa menyerang ternak ayam dan ciri-cirinya:
1. Penyakit Tetelo/ND
Penyakit ND (newcastle disease) atau dimasyarakat kita lebih dikenal sebagai penyakit tetelo, adalah penyakit yang disebabkan oleh serangan virus Varamyxivirida. Serangan penyakit tetelo pada ternak ayam dikategorikan berdasarkan keganasannya yaitu sebagai berikut:
- Serangan ND bersifat Velogenik viserotropik: kategori serangan ini bersifat ganas tanpa menunjukkan gejala dan menyebabkan kematian mendadak pada ternak. Jika dilakukan pembedahan, maka akan terdapat pendarahan di usus.
- Serangan ND bersifat Velogenik neurotropik: ternak yang terserang penyakit ini biasanya menunjukkan gejala dalam bentuk gerakan abnormal pada kepala dan kaki yang diakibatkan oleh gangguan syaraf serta ditandai dengan adanya gangguan pernapasan. Keganasan tipe ND Velogeni neurotropik ini juga cukup tinggi dan dapat menyebabkan kematian.
- Serangan ND bersifat Mesogenik: ayam yang terserang penyakit ND tipe ini akan menunjukkan gangguan pernafasan dan gangguan syaraf. Tingkat kematian ternak yang terserang biasanya rendah.
- Serangan ND bersifat Lentogenik: tipe ini biasa menyerang pada ternak muda dengan gejala gangguan pernapasan ringan, namun jarang ditemukan menyerang pada ayam dewasa.
- Serangan ND yang bersifat Asimtomatik: ayam yang terserang penyakit ini jika dilakukan pembedahan akan menunjukkan gejala infeksi pada ususnya.
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang dan penerapat biosecurity. Kecukupan nutrien juga harus diperhatikan agar antibodi ternak dapat bekerja optimal. Jika di wilayah tersebut penyakit ND sudah bersifat endemik, maka dapat dilakukan vaksinasi untuk membentuk kekebalan pada tubuh ayam.
Ternak yang terkena ND/tetelo sebaiknya dipisahkan dan dikarantina, jika ada yang mati segera musnahkan dengan lokasi yang agak jauh dari wilayah pemukiman atau wilayah kandang.
2. Penyakit Kolera (Pasterurolisis)
Penyakit yang juga sering menyerang ternak ayam adalah penyakit kolera. Penyakit kolera disebabkan oleh bakteri Vibrio yang dapat menyebar melalui air minum. Oleh karena itu salah satu pencegahan penyakit ini adalah rutin mengganti air minum setiap hari dan menjaga kebersihan kandang dan peralatan kandang.
Gejala penyakit kolera (Pasterurolisis) ini antara lain adalah nafsu makan ternak menurun, suhu tubuh meningkat, badan terlihat lesu, diare, pernafasan terganggu, dan jengger ayam berwarna biru.
Pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian oralit dalam ari minum dan diberikan selama 2 sampai 3 hari. Disamping itu juga dapat dilakukan pembersihan dan desinfektasi kandang, pemberian desinfektan pada air minum, serta memisahkan ternak yang sakit.
3. Penyakit Cacar Ayam
Penyakit ini disebabkan oleh virus Avipox yang penyebarannya terjadi melalui udara, pakan, dan air minum. Pentingnya menjaga sirkulasi udara yang normal dalam kandang salah satunya adalah mencegah terjangkitnya penyakit malaria pada ayam.
Gejala penyakit cacar ayam mirip gejala cacar pada manusia yaitu terdapat bintik-bintik putih pada tubuh ayam. Penampakan yang mencolok adalah terdapat bintik putih pada jengger dan sekitar muka ayam. Selain itu juga biasanya terdapat bisul yang tumbuh di sekitar paruh ayam.
Pengobatan penyakit malaria pada ayam dapat dilakukan diantaranya dengan cara memberikan pakan yang halus. Hal ini untuk meringankan organ penceranaan dalam mencerna pakan. Serta jika perlu berikan obat khusus untuk penyakit cacar ayam misalnya Neoblue atau Methylen Blue.
Baca Juga: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Pakan Ternak
4. Penyakti Koksidiosis
Penyakit ini biasa menyerang pada ternak muda dengan gejala ayam terlihat lesu, selalu memejamkan mata dan yang paling mencolok adalah diare yang bercampur dengan darah. Penyakit koksidiosis disebabkan oleh parasit eimiria yang penularannya dapat melalui pakan, air minum, dan lingkungan yang kotor.
Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan pemberian antioksida (coxy) selama 3 hari berturut-turut. Penceghannya dapat dilakukan dengan selalu menjaga kebersihan kandang dan peralatan serta sekitar kandang.
5. Penyakit Malaria
Penyakit malaria pada ayam disebabkan oleh parasit Plasmodium gallinaceum. Penyakit ini bersifat ganas bahkan dapat menyebabkan kematian sampai dengan 80%. Penularan penyakit ini dapat melalui nyamuk atau air yang membawa protozoa Plasmodium gallinaceum.
Gejala yang muncul dan dapat diamati jika ayam terserang penyakit malaria adalah terdapat bintik merah di sekitar mata, ayam terlihat lesu/demam, dan jika parah akan menyebabkan diare bahkan kelumpuhan.
Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan memberikan obat khusus anti malaria pada ayam seperti Maladex. Rutin mengganti air minum, menjaga kebersihan, dan menormalkan sirkulasi udara dapat dilakukan sebagai bentuk pencegahan.
6. Penyakit Aspergillosis
Penyakit yang sering menyerang ternak ayam berikutnya adalah aspergillosis. Penyakit Aspergillosis adalah epnyakit yang disebabkan oleh jamur Aspergillus yang biasanya terbawa melalui udara, pakan, air minum, dan lingkungan yang tercemar.
Gejala ayam yang terserang aspergillosis adalah nafsu makan turun atau bahakn tidak makan, ayam sulti bernapas, selalu menutup mata, fesesnya berwarna kuning, terdengar suara ngorok, kejang, dan bahkan dapat menyebabkan kematian setelah 1-2 hari infeksi.
Pengobatan terhadap ayam yang terserang penyakit ini masih jarang, namun dapat diberikan obat yang bersifat anti jamur. Pencegahan dapat dilakukan dengan selalu menjaga kebersihan kandang dan lingkungan, memperhatikan kualitas pakan yang diberikan, serta dapat memisahkan ternak yang terserang penyakit. agar menghindari penularan.
7. Penyakit Infeksi Bronchitis (IB)
Infeksi Bronchitis (IB) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Coronaviridae yang dapat menular melalui udara, droplet, dan feses. Gejala yang dapat diamati pada ayam yang terserang IB adalah sesak nafas, ayam ngorok, dan bersing yang diikuti sekresi cairan hidung.
Pengobatan ayam yang terkena penyakit IB adalah dengan memberikan antibiotik selama 4-5 hari. Pencegaha penyakit ini dapat dilakukan dengan menerapkan program vaksinasi dan sanitasi yang baik.
8. Coryza atau Snot/Ngorok
Pernah dengan ayam ngorok? Jika pernah, bisa saja ayam tersebut sedang terserang penyakit Coryza. Penyakit Coryza disebabkan oleh bakteri Haemophilus paragallinarum yang dapat menyebar melalui kontak langsung, pakan, dan air minum.
Gejala ayam terkena snot ini adalah ayam tampak pilek serta kepala ayam selalu basah. Pengobatan dapat dilakukan melalui pemberian antibiotik tylosin atau preparat sulfonamide pada air minum.
Untuk pencegahan, lakukan karantina ayam yang sakit dan perbaiki kualitas pakan dan air minum
Baca Juga: Cara Meramu Pakan Ternak yang Tepat Sesuai Kebutuhan Ternak
9. Penyakit Colibacillosis
Penyakit ini adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Escherechia coli yang penyebarannya melalui pakan, lingkungan yang kotor, serta dapat menular dari ternak yang sakit.
Gejala ayam yang terserang penyakit Colibacillosis adalah sesak napas, ayam lesu dan jarang bergerak. Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan pemberian multivitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta selalu menjaga kebersihan lingkungan.
10. Gumboro
Penyakit Gumboro juga merupakan salah atu penyakit yang sering menyerang ternak ayam. Penyakit gumboro disebabkan oleh virus Birnaviridae. Virus ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan ayam yang sakit, lingkungan yang kotor, pakan, air minum, dan feses.
Gejala ayam yang terserang gumboro adalah ayam terlihat lesu, terjadi peradangan, sayapnya tampak menggantung, serta diare yang ditandai dengan adanya feses yang menempel di kolaka.
Penanganan ternak yang terserang gumboro adalah dapat dilakukan pemisahan (karantina) ayam yang sakit, pemberian obat anti peradangan, serta melakukan vaksinasi gumboro sebaga pencegahan.
Baca Juga: Hal-hal yang Harus Dilakukan Sebelum Memulai Usaha Peternakan
Demikianlah 10 Penyakit yang biasa menyerang ternak ayam dan ciri-cirinya yang dapat dijadikan informasi bagi peternak agar dapat melakukan penanganan yang tepat jika ternaknya sakit. Menjaga kebersihan lingkungan, peralatan kandang, menjaga kualitas pakan dan air minum, pencahayaan dan pengaturan sirkulasi udara yang baik adalah hal penting dilakukan untuk mencegah ayam terserang penyakit.
Ayam yang terserang penyakit akan menyebabkan kerugian bagi peternak karena dapat menyebabkan produksi menurun dan bahkan menyebabkan kematian ternak. Oleh karena itu, penerapan program vaksinasi dan sanitasi yang baik perlu dilakukan agar ternak yang dipelihara selalu sehat dan produktiv.
0 Comments
Posting Komentar
Silahkan tuliskan komentar anda dengan menggunakan nama jelas