Potensi Daya Dukung Ternak Ruminansia di Kabupaten Tolitoli dan Cara Menghitungnya - Pakan adalah faktor utama dalam usaha peternakan dan mencapai 75% dari total modal biaya. Ketersediaan pakan sangat penting untuk mendukung produktivitas ternak termasuk ternak sapi karena untuk menghasilkan pertambahan bobot badan yang optimal perlu didukung dengan ketersediaan pakan yang cukup

Untuk menghitung potensi ketersediaan pakan di suatu wilayah diperlukan perbandingan jumlah kebutuhan ternak berdasarkan Satuan Ternak (ST) dengan potensi pakan yang tersedia. Potensi pakan untuk pemeliharaan ternak sapi di Kabupaten Tolitolik diuraikan sebagai berikut:

Jumlah Satuan Ternak dan Kebutuhan Pakan

Untuk menganalisa potensi daya dukung pakan ternak terhadap suatu wilayah, terlebih dahulu kita harus mengetahui berapa jumlah ternak yang ada saat ini berdasarkan satuan ternak. Satuan Ternak adalah satuan untuk ternak yang didasarkan pada konsumsi pakan dengan rata-rata konsumsi pakan 1 ST adalah 12.775 kg/tahun.

Norma Satuan Ternak (ST) menurut Direktorat Jenderal Bina Usaha Petani Peternak dan Pengolahan Hasil Peternakan (1985) adalah sebagai berikut:

  • Ternak dewasa umur  > 2 tahun (1 ST) memerlukan pakan hijauan sebanyak 35 kg/ekor/hari.
  • Ternak muda umur 1 – 2 tahun (0,50 ST) memerlukan pakan hijauan sebanyak 15 – 17,5 kg/ekor/hari.
  • Anak ternak umur < 1 tahun (0,25 ST) memerlukan pakan hijauan sebanyak 7,5 – 9 kg/ekor/hari. 

Namun demikian ketersediaan data ternak khususnya mengenai umur ternak menjadi kedala dalam perhitungan SatuanTernak. Oleh karena itu, perlu dikonversi ke dalam populasi berdasarkan Satuan ternak. Perhitungan populasi dari satuan ekor menjadi satuan ternak dilakukan dengan faktor perkalian sebagai berikut (Juarini dan Petheram, 1983 dalam Atmiyati, 2006):

  • Kerbau: 0,8
  • Sapi: 0,7
  • Kuda: 0,7
  • Kambing Peranakan Etawa (PE): 0,07
  • Kambing kacang: 0,05
  • Domba: 0,06
  • Babi: 0,16

Berdasarkan hasil konversi ini maka jumlah Satuan Ternak di Kabupaten Tolitoli dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1. Populasi Ternak Ruminansia  Di Kabupaten Tolitoli

Jenis Ternak Jml. (Ekor Nilai Konversi ST Jumlah (ST)** Keb. pakan/th (kg)*
Kerbau 111 0.8 88.8 1.118.880
Sapi 16.285 0.7 11.399,5 143.633.700
Kambing 39.674 0.05 1.983,7 24.994.620
Total 13.472 169.747.200

Sumber: BPS Tolitoli, 2018. Diolah

* Kebutuhan pakan ternak dihitung berdasarkan Satuan Ternak (ST) yaitu 35 kg/hari/ST (Sapi umur >2 tahun). ** Juarini dan Petheram, (1983) dalam Atmiyati, (2006).

Berdasarkan Tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa jumlah ternak di Kabupaten Tolitoli berdasarkan Satuan Ternak adalah 13.472 ST yang kira-kira membutuhkan pakan berjumlah 169.747.200 kg/tahun. Dengan demikian kita dapat melakukan analisa apakah potensi pakan yang tersedia di Kabupaten Tolitoli cukup, berlebih, atau kurang.

Potensi Pakan untuk Ternak Ruminansia di Kabupaten Tolitoli

Menurut Thahar, dkk (1993) seperti dikutip Atmiyati (2006), Perhitungan nilai daya dukung dapat  dilihat dua bagian yaitu Potensi Limbah dan potensi Hijauan Alami. Potensi limbah didapat dari sisa hasil produksi tanaman pangan seperti jerami padi sawah, padi ladang, jagung, kacang kedelai, kacang hijau dan kacang tanah. 

Sedangkan potensi hijauan alami didapat dari luas perkebunan dan luas penggunaan lahan seperti pekarangan, tegalan, huma, ladang, kebun, lahan bera, penggembalaan, hutan rakyat dan lain-lain. Luas perkebunan seperti luas tanaman kelapa dalam, luas perkebunan karet, luas perkebunan kelapa sawit, dan luas perkebunan cengkeh. 

Penelitian Henrik (2013) juga melaporkan hal serupa bahwa daya tampung lahan pada areal penggembalaan pada perkebunan kelapa dalam di Kecamatan Dako Pemean berkisar antara 0,57 - 1,01 ST/ha/tahun. Artinya bahwa hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai gambaran kondisi dan potensi penggembalaan sapi dengan memanfaatkan perkebunan kelapa dalam di Kabupaten Tolitoli.

Baca Juga: Cara Meramu Pakan Sesuai Kebutuhan Ternak

1. Sumber pakan Hijauan Alami

Berdasarkan data BPS Tolitoli (2018), potensi hijauan alami untuk pakan ternak ruminansia dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini.

Tabel 2. Potensi Hijauan Alami di Kabupaten Tolitoli
Potensi Hijauan Alami Luas (Ha)
Tegal 52.117
Ladang/huma 19.471
Perkebunan 98.298
Hutan Rakyat
25.344
Padang Rumput 9.051
Kelapa Dalam    
18.430   
Kelapa Sawit 2.682
Cengkeh 37.720
Belum diolah 42.278
Lain-lain 497.689

Sumber: BPS Tolitoli, 2018 

Data luas areal diatas dapat dikonversi untuk mengetahui potensi pakan ternak yang mungkin dihasilkan. Rumus untuk menghitung potensi hijauan alami menurut Thahar, dkk (1993) dalam Atmiyati (2006) adalah sebagai berikut :

Potensi Hijauan Alami (ton/th) = {(Pkarang x 0,53 x 2) + (Teg. + huma + lad + kebun + L.bera) x 2,875) + (Penggem x 0,75)) + (Hrytx0,6) + (Lain x 0,75) + (Lkld x 10) + (Lkrt x 2) + (Lkst x 5) + (Lckh x 5)} x 0,5 

Ket: Pkarang=pekarangan, teg=tegalan, lad=ladang, L.bera=lahan bera, Penggem=penggembalaan, Hryt=hutan rakyat, Lain=lain-lain, Lkld=luas tanaman kelapa dalam, Lkrt-=luas tanaman karet, Lkst=luas tanaman kelapa sawit, Lckh=luas tanaman cengkeh.

Berdasarkan cara perhitungan potensi hijaun alami yang berasal dari dareah perkebunan, tegalan, huma, hutan rakyat dan lain-lain, maka potensi hijauan alami Kabupaten Tolitoli dapat dihitung sebagai berikut :

Potensi Hijauan Alami = {(0 x 0.53 x 2)+((52.117 + 19.471 + 98.298) x 2,875) + (9.051 x 0,75) + (25.344 x 0,6) + (497.689 x 0,75) + (18.430 x 10) + (0 x 2) + (2.682 x 5) + (37.720 x 5)} x 0,5 = 634.996,83 ton/tahun

Dengan mengacu pada kebutuhan 1 ST ruminansia membutuhkan hijauan  12.775kg/tahun, potensi hijauan alami yang tersedia memiliki daya dukung sekitar 49.706,21 ST/tahun.

2. Potensi pakan bersumber dari ladang Hijauan Makanan Ternak

Ditinjau dari potensi pakan, Kabupaten Tolitoli memiliki potensi hijauan alami berupa lahan hijauan makanan ternak (HMT) yang dapat dikembangkan. Misalnya dengan pengembangan ladang HMT 10 ha/kecamatan bisa menghasilkan 100 ha ladang HMT. Jika ditanami dengan rumpur gajah yang produksinya mencapai 40 ton/ha/tahun maka potensi pakan dari HMT adalah sebesar 4000  ton/ha/th. Dengan mengacu pada kebutuhan 1 ST ruminansia dalah 12.775 kg/tahun, maka produksi hijauan yang tersedia memiliki daya dukung sekitar 313,11 ST/tahun

Data ini adalah data estimasi berdasarkan potensi lahan yang tersedia pada setiap kecamatan. Dalam analisis ini data estimasi ini digunakan sebagai potensi yang dapat dikembangkan. Pengolahan limbah pertanian sebagai pakan ternak juga merupakan potensi yang sangat baik untuk pengembangan peternakan sapi di Kabupaten Tolitoli. 

Baca Juga: Manipulasi Pakan Ternak untuk Menurunkan Kolesterol Ayam Broiler

Selain didukung oleh potensi lahan, produksi pertanian, Kabupaten Tolitoli juga memiliki perguruan tinggi yang memiliki sumberdaya yang handal dalam perencanaan dan pengembangan peternakan di Kabupaten Tolitoli.

3. Sumber Pakan dari Limbah Pertanian

Selain dari Hijauan alami dan ladang HMT, limbah pertanian juga merupakan pakan ternak ruminansia yang potensial. Seperti kita ketahui bahwa selama ini di Kabupaten Tolitoli pemanfaatan limbah pertanian sudah mulai digunakan sebagai pakan ternak. Meskipun penerapan teknologi pengolahan pakan berbasis limbah pertanian di tingkat peternak masih terbilang jarang.

Berikut adalah data hasil konversi limbah pertanian sebagai potensi pakan ternak ruminansia di Kabupaten Tolitoli:

Tabel 3. Potensi Pakan Ternak Ruminansia Dari Limbah Pertanian 

Jenis Tanaman Konversi Daya Dukung (ST/Ha) Luas Lahan (Ha) Daya Dukung (ST/Ha)
Padi 1,136 14.561 16.542,3
Jagung 4,986 2.149 10.714,9
Singkong 0,767 78 59,8
Ubi Jalar 1,874 79 148
Kacang Kedelai 1,269 170,8* 216,8
Kacang Tanah 1,74 112 194,9
TOTAL 27.875,71

Sumber: BPS Tolitoli, 2018 (Diolah) *Data tahun 2016

Baca Juga: Cara Menurunkan Kolesterol dengan Produk Ternak

Berdasarkan perhitungan di atas, daya dukung potensi pakan khususnya untuk ternak ruminansia yang bersumber dari kebun HMT, hijauan alami, dan limbah pertanian di Kabupaten Tolitoli dapat dihitung sebagai berikut :

Daya dukung = HMT + Hijauan Alami + Limbah Pertanian

        = 313,11 + 49.706,21 + 27.875,71

        = 77.895,03 ST/tahun

STm/STt         = 77.895,03/13.472

        = 5,78

Keterangan:

STm: Daya dukung pakan berdasarkan Satuan Ternak

STt: Satuan Ternak yang ada saat ini

Kesimpulan 

Nilai STm/STt yang lebih dari 1 menunjukkan bahwa masih memungkinkan untuk penambahan populasi ternak ruminansia.  Kabupaten Tolitoli memiliki daya dukung pakan untuk ternak ruminansia  sebesar 77.895,03 ST/tahun.

Dengan populasi ternak ruminansia yang ada saat ini (13.472 ST), maka Kabupaten Tolitoli masih berpotensi untuk  penambahan populasi ternak ruminansia sebesar 64.423 ST yang jika dikonversikan ke ternak muda (umur 1 – 2 tahun = 0,5 ST) adalah sebesar 128.846 ekor. Dengan demikian potensi pengembangan ternak ruminansia di Kabupaten Tolitoli masih menjanjikan dari segi daya tampung wilayah terhadap ternak. 

Selain itu, dalam perencanaan pengembangan peternakan juga perlu memperhatikan karakteristik wilayah, tingkat penyebaran ternak serta kekhasan ternak pada wilayah tertentu agar perencanaan yang dilakukan dapat didukung oleh karakteristik masyarakat setempat.

Baca Juga: Karakteristik Kuantitatif Peternakan Wilayah Di Kabupaten Tolitoli

Reference:

  1. Atmiyati. 2006. Daya Dukung Hijauan Pakan Terhadap Pengembangan Ternak Di Kabupaten Sambas. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. 
  2. Badan Pusat Statistik Kabupaten Tolitoli. 2018. Kabupaten Tolitoli Dalam Angka 2018. BPS Tolitoli, Tolitoli.
  3. Henrik. 2013. Potensi Hijauan Pakan untuk Penggembalaan Sapi Potong pada Lahan Perkebunan Kelapa di Kecamatan Dako Pemean. Skripsi. STIP Mujahidin Tolitoli. Tolitoli