Tata Cara Penetasan Telur Ayam dan Telur Itik - Penetasan adalah proses pengeraman telur yang telah dibuahi (telur fertil) yang pada akhirnya akan menghasilkan anak dari telur yang menetas. Penetasan dibagi menjadi dua, yaitu penetasan alami dimana telur dierami oleh induk ayam atau itik selama kurun waktu tertentu, dan penetasan buatan adalah proses penetasan yang tidak melibatkan induk ayam/itik melainkan dilakukan dengan menggunakan mesin tetas.

Penetasan buatan dengan menggunakan mesin tetas adalah bentuk penerapan teknologi untuk meningkatkan jumlah telur yang ditetaskan dalam satu waktu. Penggunaan mesin tetas semakin populer karena efektifitasnya dalam menghasilkan Day Old Chick (DOC) maupun Day Old Duck (DOD) dalam jumlah besar hanya dalam satu kali penetasan.

Mesin tetas berdasarkan pengoperasiannya dibagi menjadi tiga, yaitu mesin tetas manual, semi otomatis, dan otomatis. Mesin tetas manual adalah mesin tetas yang dalam pengoperasiannya sepenuhnya dilakukan oleh manusia, sedangkan mesin tetas semi otomatis adalah mesin tetas yang sebagian pengoperasiannya dilakukan oleh manusia dan sebagian sudah menggunakan teknologi. Jenis mesin tetas yang ketiga adalah mesin tetas otomatis dimana pengoperasiannya sepenuhnya telah menggunakan teknologi. Pengoperasian pada mesin tetas yang dimaksud adalah pemutaran telur dan pengaturan kelembaban dalam mesin tetas.

Mesin tetas manual misalnya, pemutaran telur harus dilakukan secara manual oleh manusia sedangkan pada mesin tetas otomatis pemutaran telur sudah diprogram pada mesin tetas sehingga dapat memutar telur dalam mesin tetas sesuai dengan jadwal pemutaran yang telah ditentukan. Sedangkan pada mesin tetas semi otomatis pemutaran telur dilakukan dengan bantuan manusia namun tidak perlu memutar telur satu persatu.

Baca Juga: Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi pakan ternak

Persiapan sebelum penetasan telur

Sebelum melakukan penetasan telur terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:

a. Telur tetas

1. Telur yang digunakan tidak berumur lebih dari 7 hari. Penggunaan telur yang terlalu tua dikhawatirkan sudah mengalami kematian embrio. Terlebih lagi jika penyimpanan telur tidak sesuai, misalnya ditempatkan pada tempat yang mudah goyah.

2. Kondisi telur baik. Telur tidak retak, bersih, dengan bentuk yang proporsional (tidak terlalu bulat dan tidak terlalu lonjong). Pengalaman kami dalam penelitian penetasan, penggunaan telur yang terlalu bulat dan terlalu lonjong memiliki daya tetas yang rendah. Kemungkinan dipengaruhi oleh tingkat kelembaban dan suhu yang diterima tidak merata.

3. Bobot telur. Untuk telur ayam disarankan menggunakan telur dengan kisaran bobot 50 - 60 gr sedangkan untuk telur itik 55 - 65 gram. Penggunaan telur dengan bobot yang ekstream juga dapat menurunkan daya tetas. 

4. Telur tetas harus bersih. Selain kondisi diatas, kebersihan telur tetas juga harus diperhatikan. Penggunaan telur yang kotor akan meningkatkan peluang berkembangnya bakteri pada bagian cangkang telur selama penetasan. Oleh karena itu telur harus dibersihkan sebelum dimasukkan kedalam mesin tetas.

b. Mesin tetas

  1. Kebesihan mesin tetas. Sebelum memulai penetasan, mesin tetas harus dibersihkan terlebih dahulu dan sebaiknya menggunakan desinfektan dan air yang mengalir. Pembersihan mesin tetas bertujuan untuk membunuh kuman atau bakteri yang mungkin masih ada pasca penetasan sebelumnya.
  2. Penempatan mesin tetas. Mesin tetas yang akan digunakan sebaiknya ditempatkan pada ruangan yang bersih, dilengkapi penerangan, serta pada lantai yang tidak mudah goyah. Hindari penempatan mesin tetas yang rawan terkena air hujan atau sinar matahari langsung.
  3. Setting mesin tetas. Satu hari sebelum penetasan dimulai, mesin tetas harus sudah diset pada suhu dan kelembaban yang diinginkan. Penempatan peralatan di dalam mesin tetas juga sudah harus dilakukan termasuk penempatan termometer dan higrometer pada tempat yang mudah dipantau dari luar mesin tetas.

c. Perlengkapan penetasan lainnya

  1. Candler atau alat peneropong telur untuk mengetahui status fertilitas telur sudah harus disiapkan sehari sebelum penetasan.
  2. Buku catatan dan jadwal pemutaran telur untuk mesin tetas manual.
  3. Daftar petugas pemutaran telur (jika dilakukan oleh tim).
  4. Brooder atau induk buatan harus disiapkan agar nanti 3 hari sebelum telur menetas sudah dapat diatur penempatannya. Tujuan penggunakan brooder adalah untuk menciptakan kondisi yang nyaman bagi DOC maupun DOD yang baru menetas.
  5. Perlengkapan pakan dan air minum. Pakan, air minum, dan perlengkapannya juga harus disiapkan sebagai persiapan sebelum telur menetas.

Tata cara penetasan telur ayam

Telur ayam memerlukan waktu kurang lebih 21 hari untuk menetas. Setelah persiapan penetasan sebagaimana diuraikan diatas sudah dilakukan, proses penetasan sudah bisa dimulai dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Pastikan suhu dan kelembaban pada mesin tetas  sudah stabil pada suhu 37 derajat celcius dan kelembaban 60%.
  2. Telur tetas yang telah disortir dan dibersihkan ditata pada egg tray mesin tetas dengan posisi kemiringan 45 derajat.
  3. Tutup rapat mesin tetas dan lakukan prosedur sebagaimana pada tabel dibawah ini:

Hari ke: Perlakuan Suhu/Kelembaban
1 Pemasukan telur tetas ke dalam mesin tetas 37/60%
2 Pemutaran telur 37/60%
3 Pemutaran telur 37/60%
4 Candling (72 jam setelah dimasukkan) + Pemutaran telur 37/60%
5 Pemutaran telur 37/60%
6 Pemutaran telur 37/60%
7 Pemutaran telur + Candling kedua 37/60%
8 Pemutaran telur 37/60%
9 Pemutaran telur 37/60%
10 Pemutaran telur 37/60%
11 Pemutaran telur 37/60%
12 Pemutaran telur 37/60%
13 Pemutaran telur 37/60%
14 Pemutaran telur 37/60%
15 Pemutaran telur 37/60%
16 Pemutaran telur 37/60%
17 Pemutaran telur 37/60%
18 Pemutaran telur 37/60%
19 Kelembaban ditingkatkan (Telur tidak diputar) 37,7/75%
20 Pengontrolan suhu dan kelembaban (Telur tidak diputar) 37,7/75%
21 Menetas (DOC dikeluarkan pada ruang dengan suhu 24 derajat Celcius + Belum diberi makan dan minum selama 1- 2 jam 37,7/75%
22 Lanjutkan jika ada yang belum menetas 37,7/75%
23 Lanjutkan jika ada yang belum menetas 37,7/75%
24 Pembersihan mesin tetas

Perlu diketahui bahwa pelaksanaan pemutaran telur sebaiknya dilakukan sebanyak 3 kali dalam sehari. Oleh karena itu, jadwal pemutaran telur harus ditetapkan dengan dengan rentang waktu 8 jam. 

Baca Juga: Peran Pembibitan Ternak 

Tata cara penetasan telur itik

Berbeda dengan telur ayam, telur itik memerlukan waktu kurang lebih 28 hari untuk menetas. Pastikan persiapan sebagaimana diuraikan pada tahap persiapan sebelum penetasan diatas sudah dilakukan.

  1. Pastikan suhu dan kelembaban pada mesin tetas  sudah stabil pada suhu 37 derajat celcius dan kelembaban 65%.
  2. Telur tetas yang telah disortir dan dibersihkan ditata pada egg tray mesin tetas dengan posisi kemiringan 45 derajat.
  3. Tutup rapat mesin tetas dan lakukan prosedur sebagaimana pada tabel dibawah ini:

Hari ke: Perlakuan Suhu/Kelembaban
1 Pemasukan telur tetas ke dalam mesin tetas 37/65%
2 Pemutaran telur 37/65%
3 Pemutaran telur 37/65%
4 Candling (72 jam setelah dimasukkan) + Pemutaran telur 37/65%
5 Pemutaran telur 37/65%
6 Pemutaran telur 37/65%
7 Pemutaran telur + Candling kedua 37/65%
8 Pemutaran telur 37/65%
9 Pemutaran telur 37/65%
10 Pemutaran telur 37/65%
11 Pemutaran telur 37/65%
12 Pemutaran telur 37/65%
13 Pemutaran telur 37/65%
14 Pemutaran telur 37/65%
15 Pemutaran telur 37/65%
16 Pemutaran telur 37/65%
17 Pemutaran telur 37/65%
18 Pemutaran telur 37/65%
19 Pemutaran telur 37/65%
20 Pemutaran telur 37/65%
21 Pemutaran telur 37/65%
22 Pemutaran telur 37/65%
23 Pemutaran telur 37/65%
24 Pemutaran telur 37/65%
25 Pemutaran telur 37/65%
26 Kelembaban ditingkatkan (Telur tidak diputar) 37/75-80%
27 Pengontrolan suhu dan kelembaban (Telur tidak diputar) 37/75-80%
28 Menetas (DOD dikeluarkan pada ruang dengan suhu 24 derajat Celcius + Belum diberi makan dan minum selama 1- 2 jam 37/75-80%
29 DOD dikeluarkan dari mesin tetas

Beberapa istilah dalam penetasan

Dalam penetasan telur dikenal beberapa istilah sebagai berikut:

  1. Fertilitas, yaitu jumlah telur yang fertile dari keseluruhan telur yang ditetaskan, satuannya %
  2. Daya Tetas, yaitu Jumlah telur yang menetas dari keseluruhan telur yang fertil, satuannya %
  3. Candling, yaitu proses peneropongan telur untuk mengetahui apakah telur yang ditetaskan fertil atau tidak, alatnya namanya candler.
  4. Termostat, yaitu alat pada mesin tetas berfungsi untuk mengatus suhu agar tetap stabil.
  5. Telur fertil, yaitu telur yang memiliki embrio atau telur yang telah dibuahi. Ciri telur fertil ketika dilakukan candling adalah tampak bercak, bintik, atau berbentuk garis berwarna merah di dalam telur. Sedangakan telur yang infertil (tidak fertil) adalah telurnya bening tanpa titik atau garis sama sekali.
Demikianlah tata cara penetasan telur ayam dan telur itik yang bisa diterapkan dalam penetasan. Semoga bisa memberikan gambaran bagi pembaca sekiranya berencana untuk melakukan penetasan.