Manipulasi Pakan Ternak untuk Menurunkan Kolesterol Daging Ayam Broiler - Dewasa ini masyarakat lebih selektif dalam memilih makanan, hal ini karena tidak jarang penyakit yang muncul salah satunya dapat berasal dari makanan. Fenomena ini pun telah meningkatkan permintaan akan pangan fungsional karena memberikan banyak manfaat bagi tubuh.


Daging ayam broiler merupakan salah satu produk peternakan yang menjadi penyedia protein hewani nasional, selain produk lainnya seperti daging sapi, kambing, domba, telur dan susu. Konsumsi daging per kapita masyarakat Indonesia sebagian besar merupakan konsumsi daging broiler.


Berdasarkan penelitian Meliandasari et al. (2015) melaporkan bahwa sekitar 51,77% konsumsi daging nasional merupakan konsumsi daging broiler yaitu sebesar 3,65 kg/kapita/tahun dari total 7,05 kg/kapita/tahun konsumsi daging masyarakat.


Tingginya konsumsi daging broiler merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan peternakan ayam broiler. Data yang diakses dari situs resmi Badan Pusat Statistik Nasional melaporkan bahwa populasi ayam broiler terus mengalami peningkatan selama 5 tahun terkahir. Pada tahun 2014 dilaporkan populasi ayam broiler sebesar 1.481 juta ekor, dibanding tahun 2010 hanya sekitar 986 juta ekor.


Peningkatan jumlah populasi ayam broiler juga tidak terlepas dari kemampuan strain ini dalam memanfaatkan pakan menjadi daging. Pertumbuhan dan pertambahan bobot badan yang cepat dengan lama pemeliharaan yang singkat, menjadi keunggulan utama ayam broiler.


Namun demikian, pertambahan bobot badan yang cepat biasanya berkorelasi positif dengan deposisi atau penimbunan lemak pada jaringan-jaringan adiposa ayam broiler. Timbunan lemak tersebut biasanya dikaitkan dengan kandungan kolesterol  sebagai penyebab beberapa penyakit degeneretif termasuk jantung koroner.


Oleh karena itu para peneliti terus berupaya menghasilkan daging broiler yang rendah kolesterol sekaligus mengandung asam-asam lemak esensial melalui perlakuan pakan salah satunya dengan penambahan daun kayambang (Salvinia molesta).


Berdasarkan penelitian Meliandasari et al. (2015) dilaporkan bahwa penggunaan daun kayambang dalam ransum berhasil menurunkan kolesterol daging broiler. Penggunaan daun kayambang sebesar 6% dalam pakan berhasil menurunkan kadar kolesterol daging dari 39,63 mg/100g mejadi 30,16 mg/100g daging.


Baca Juga: Cara Menurunkan Kolesterol dengan Conjugated Linoleic Acid (CLA)


Penggunaan daun kayambang sebesar 6% sebagai pakan ternak juga dapat meningkatkan ratio atau perbandingan omega-3 dan omega-6 dari 1:8 menjadi 1:3. Ketika level pemberian daun kayambang ditingkatkan menjadi 12% ratio omega-3 dan omega-6 menjadi 1:5 serta menurunkan kadar lemak daging broiler menjadi 32,42 mg/100 g daging. Rasio omega-3 dan omega-6 berkaitan dengan pengaruhnya terhadap inflamasi dan ekspresi gen. 


Rekomendasi International Agencies  dan beberapa negara Eropa, rasio omega-3 dan omega-6 berkisar dari 1:4 sampai 1:10. Sedangkan The U.S. Institute of Medicine (IOM) lebih menyarankan 1:5 sebagai rasio yang terbaik terhadap omega-3 dan omega-6 pada populasi masyarakat Kanada.


Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada Jornal of Nutrition tahun 2010 melaporkan bahwa konsumsi DHA dan EPA yang terkandung dalam omega-3 sebesar 234 mg dapat menurunkan resiko penyakit jantung koroner sebesar 51%.


Penelitian ini membuktikan bahwa pemberian daun kayambang sebagai bentuk manipulasi pakan dapat menurunkan kadar lemak daging broiler serta memperbaiki keseimbangan asam-asam lemak esensial, terutama asam lemak rantai panjang tak jenuh seperti omega-3 dan omega-6.


Tentunya untuk menghasilkan dampak yang baik pada performa produksi ternak, formulasi ransum atau pakan harus disusun dengan tepat.


Konsumsi asam lemak tak jenuh rantai panjang (Polyunsaturated Fatty Acids/PUFA) dapat memberikan beberapa manfaat fisiologis bagi tubuh diantaranya perbaikan profil lemak darah, menurunkan kecendrungan trombosis, memperbaiki tekanan darah dan denyut jantung, serta memperbaiki fungsi pembuluh darah. Baca: Pangan Fungsional: Daging Broiler yang Diperkaya dengan Omega 3