Organ Pengontrol Fungsi Reroduksi Ternak - Siklus reproduksi ternak pada dasarnya diatur oleh Hypothalamus dan Hypophyse atau kelenjar pituitary. Hypothalamus dan Hypophyse berfungsi mengatur siklus reproduksi ternak yang meliputi, spermatogenesis, folikullogenesis, fertilisasi, siklus estrus, pubertas, kebuntingan, kelahiran, hingga post-partus atau pasca kelahiran.
Hypothalamus
Hypothalamus
berada di dasar otak khusunya di bagian otak depan. Fungsi utama
hypothalamus adalah sebagai penghubung sistem syaraf dengan sistem
endokrin melalui kelenjar pituitary. Hypothalamus merupakan organ tempat
masuknya sayaraf optik (optic chiasma) yang secara histologi terdiri
dari beberapa massa yang bebeda seperti batang sel saraf atau nucleus
paravenricular, nucleus supraoptic, dan median eminence.
Hypothalamus
terlibat dalam berbagai pengaturan proses fisiologi yang beragam
seperti pengaturan suhu tubuh, nafsu makan, emosi seperti marah dan
takut, serta sebagai kontrol fungsi kelenjar pituitary. Aktivitas
hypothalamus diatur oleh sejumlah koneksi saraf dari pusat otak yang
lebih tinggi.
Pusat
otak yang lebih tinggi bertanggung jawab terhadap reproduksi serta
berbagai fungsi penting lainnya yang berbeda pada setiap spesies, tetapi
secara umum misalnya olfactory bulbs bertanggung jawab terhadap indera penciuman, cerebral cortex
bertanggung jawab terhadap respon visual dan pendengaran, serta vineal
body bertanggung jawab terhadap rangsangan lingkungan lainnya seperti
rangsangan penyinaran yang diterima oleh tubuh.
Dalam sistem reroduksi, hypotalamus bertanggung jawab terhadap releasing Gonadotrophin Releasing Hormone (GnRH)
yang berfungsi memberikan rangsangan kepada kelenjar pituitary khusunya
anterior pituitary untuk merelease FSH dan LH yang merupakan dua jenis
hormon penting yang bertanggung jawab terhadap sistem repsoduksi baik
ternak jantan dan ternak betina. Nama lain dari GnRH adalah Luteinizing
hormone releasing hormone (LHRH).
Hypothalamus
juga mensekresikan tyrotrophin releasing
hormone (TRH), yaitu tripeptida yang menstimulasi dilepaskannya tyroid stimulating hormone (TSH) dan prolactin
dari anterior pituitary. TSH adalah berfungsi untuk pelepasan jenis hormon tiroid serta berfungsi dalam pengaturan metabolisme. TSH juga berfungsi dalam pengaturan energi, serta terlibat dalam pengaturan pertumbuhan.
Prolaktin
Releasing Hormone (PRH) menstimulasi anterior pituitary untuk mensekresikan air
susu melalui pelepasan hormon prolaktin, sedangkan prolactin inhibiting factor (PIF) juga biasa dikenal sebagai
dopamine menghambat sekresi prolaktin.
Anti-diuretic
hormone (ADH) Hormon ini
meningkatkan penyerapan air ke dalam darah oleh ginjal. Hyphotalamus juga melepaskan hormon CRH (Corticotrophin releasing hormone), hormon ini memerintahkan anterior pituitary untuk merangsang kelenjar adrenal agar melepaskan kortikosteroid. Kortikosteroid ini berfungsi untuk membantu dalam pengaturan metabolisme dan sistem imunitas tubuh.
Oksitosin: Oksitosin terlibat dalam berbagai proses, seperti
orgasme, kemampuan untuk percaya, suhu tubuh, siklus tidur, dan pelepasan Air
susu.
Hypophyse
Hypophyse atau kelenjar pituitary
terletak di dasar otak depan yaitu di bawah hypothalamus yang terdiri
dari dua bagian yaitu anterior pituitary dan posterior pituitary.
Kelenjar
anterior pituitary atau adenohypophysis tersusun atas jaringan
glandular, melekat di dasar otak, berasal dari proses embriologi dalam
bentuk evagination di atap rongga mulut yang dikenal sebagai kantong
Ratkhe. Sedangkan kelenjar posterior pitutary atau neurohypophysis
terdiri dari saraf khusus atau jaringan neurosecretory yang berasal dari
proses embriologi perkembangan otak.
Kelenjar anterior pituitary mensekresikan beberapa hormon dengan berat molekul protein yang besar yang mengontrol berbagai fungsi dalam tubuh. Hormon-hormon tersebut adalah :
Follicel Stimulating Hormone (FSH) : yaitu sebuah glikoprotein dengan rata-rata berat molekul sekitar 25.000. FSH tersusun atas dua fraksi protein, yaitu subunit α dan β. Hormon ini bertanggung jawab terhadap aktivitas ovarium termasuk perkembangan folikel.
Luteinizing Hormone (LH) : merupakan glikoprotein dengan berat molekul sekitar 40.000. Hormon ini juga tersusun atas subunit α dan β yang berbentuk hampir sama dengan FSH. LH berfungsi terutama terhadap pematangan dan ovulasi folikel-folikel antral serta merangsang pembentukan dan pemeliharaan korpus luteum.
Prolactin: merupakan hormon protein dengan berat molekul sekitar 23.000. Pada beberapa spesies, prolactin merupakan gonadotropik, tetapi pada ternak sapi hormon ini tidak berperan sebagai hormon gonadotrophin. Selain itu, anterior pituitary juga mensekresikan hormon-hormon lain seperti growth hormon (GH), thyroid stimulating hormone (TSH), dan adrenocorticotrophic hormone (ACTH).
Anterior pituitary mensintesis dan mensekresikan hormon sebagai respon terhadap ‘releasing hormone’ yang disekresikan oleh hypothalamus. Hormon-hormon releasing ini mencapai anterior pitutary melalui portal pembuluh darah hypothalamo-hypophyseal yang terutama berasal dari area median eminence.
Sedangkan kelenjar posterior pituitary mensekresikan dua hormon peptida yaitu oxytocin dan vasopressin. Hormon-hormon ini disintesis di dalam paraventriculan dan supraoptic nuclei di hypothalamus dan disalurkan oleh axon neuron secretory khusus ke posterior pituitary.
Hypothalamus dan kelenjar pituitari merupakan organ yang mengontrol fungsi reproduksi ternak. Namun demikian, fungsi hypothalamus dan kelenjar pituitary bersifat umum termasuk pada organisme lain termasuk manusia. Pengaturan reproduksi yang melibatkan hypothalamus melalui sistem neuroendokrin yang disebut Hypothalamus-Pituitary-Gonadal axis (HPG axis).
Kelenjar anterior pituitary mensekresikan beberapa hormon dengan berat molekul protein yang besar yang mengontrol berbagai fungsi dalam tubuh. Hormon-hormon tersebut adalah :
Follicel Stimulating Hormone (FSH) : yaitu sebuah glikoprotein dengan rata-rata berat molekul sekitar 25.000. FSH tersusun atas dua fraksi protein, yaitu subunit α dan β. Hormon ini bertanggung jawab terhadap aktivitas ovarium termasuk perkembangan folikel.
Luteinizing Hormone (LH) : merupakan glikoprotein dengan berat molekul sekitar 40.000. Hormon ini juga tersusun atas subunit α dan β yang berbentuk hampir sama dengan FSH. LH berfungsi terutama terhadap pematangan dan ovulasi folikel-folikel antral serta merangsang pembentukan dan pemeliharaan korpus luteum.
Prolactin: merupakan hormon protein dengan berat molekul sekitar 23.000. Pada beberapa spesies, prolactin merupakan gonadotropik, tetapi pada ternak sapi hormon ini tidak berperan sebagai hormon gonadotrophin. Selain itu, anterior pituitary juga mensekresikan hormon-hormon lain seperti growth hormon (GH), thyroid stimulating hormone (TSH), dan adrenocorticotrophic hormone (ACTH).
Anterior pituitary mensintesis dan mensekresikan hormon sebagai respon terhadap ‘releasing hormone’ yang disekresikan oleh hypothalamus. Hormon-hormon releasing ini mencapai anterior pitutary melalui portal pembuluh darah hypothalamo-hypophyseal yang terutama berasal dari area median eminence.
Sedangkan kelenjar posterior pituitary mensekresikan dua hormon peptida yaitu oxytocin dan vasopressin. Hormon-hormon ini disintesis di dalam paraventriculan dan supraoptic nuclei di hypothalamus dan disalurkan oleh axon neuron secretory khusus ke posterior pituitary.
Hypothalamus dan kelenjar pituitari merupakan organ yang mengontrol fungsi reproduksi ternak. Namun demikian, fungsi hypothalamus dan kelenjar pituitary bersifat umum termasuk pada organisme lain termasuk manusia. Pengaturan reproduksi yang melibatkan hypothalamus melalui sistem neuroendokrin yang disebut Hypothalamus-Pituitary-Gonadal axis (HPG axis).
0 Comments
Posting Komentar
Silahkan tuliskan komentar anda dengan menggunakan nama jelas