Mekanisme Angiotensin Converting Enzime (ACE) Inhibitor - Secara sederhana ACE-inhibitor adalah aktivitas senyawa dalam tubuh yang bisa menghambat aktivitas Angiotensin Converting Enzime. Nah, apakah yang dimaksud dengan Angiotensin Converting Enzime ? Angiotensin merupakan jenis hormon dalam golongan peptida yang berasal dari protein engiotensinogen.


Secara singkat, aktivitas ACE ini berkaitan dengan peningkatan tekanan darah. Katalisis renin dapat mengubah angiotensinogen menjadi angiotensin I. Enzim ACE selanjutnya akan mengkatalisis angiotensi I sehingga menjadi angiotensin II. Setelah menjadi engiotensin II akan bersifat sebagai vasokontriktor sehingga dapat memacu sekresi aldosteron. Aldosteron akan memberikan pengaruh terhadap menigkatnya resistensi pada vaskuler.


Jadi, pada prinsipnya aktivitas ACE ini adalah mengkonversi angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan tekanan darah. Enzime ini pertama kali ditemukan oleh Skeggs pada Tahun 1956 yang sekarang lebih kita kenal dengan Angiotensin Converting Enzime (ACE). Namun demikian, sekali lagi Allah SWT menunjukkan keagunganNya kepada kita. Tak ada penyakit yang tidak ada obatnya, iya kan ?


Kalau Skeggs menemukan enzime yang bisa merubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang berujung pada peningkatan tekanan darah, Chusman dan Ondetti kemudian menemukan obatnya yaitu yang kita kenal dengan Angiotensin Converting Enzime-inhibitor (ACE-inhibitor) yang selanjutnya banyak digunakan untuk pengobatan hipertensi. Bagaimana Mekanisme ACE-inhibitor ini ? Hal inilah yang akan kita bahas bersama-sama, jangan ngantuk dulu ya.


ACE-inhibitor bekerja dengan menurunkan atau menghambat aktivitas Renin Angiotensin Aldosteron System (RAAS). RAAS adalah sistem fisiologi yang kompleks yang mengontrol fluktuasi tekanan darah. Protein yang disebut renin ini dihasilkan di juxtaglomerular di dalam ginjal. Renin kemudian memproduksi angiotensin yang menstimulasi kelenjar adrenal untuk memproduksi hormon aldosteron. Aldosteron ini yang menstimulasi reabsorpsi air dan penyimpanan sodium yang berujung pada peningkatan retensi air dan tekanan darah. 


Baca Juga:

Produk Ternak ini dapat menurunkan Kolesterol


RAAS ini diaktifkan ketika tekanan darah menurun atau terjadi gangguan keseimbangan garam air (salt-water) sebagai indikasi dari rendahnya volume darah atau rendahnya konsentrasi sodium di ginjal. Renin dihasilkan di ginjal saat pemecahan sepuluh asam amino pertama yang terdapat pada protein angiotensin. Residu dari pemecahan tersebut menghasilkan angiotensin I yang kemudian dikonversi oleh ACE menjadi angiotensin II melalui penghapusan dua asam amino. Angiotensin II kemudian dapat menstimulasi dirilisnya aldosteron.


Jadi, peran ACE-inhibitor adalah menghambat pembentukan Angiotensin I menjadi Angiotensin II sehingga dapat mencegah bentuk aktivitas angiotensin II yang berujung pada peningkatan tekanan darah. Penghambatan ACE untuk membentuk formasi angiotensin II terjadi di ginjal, pembuluh darah, jantung, otak, dan kelenjar adrenal sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah natrium dan urin yang di sekresikan, mengurangi resitensi pada pembuluh darah ginjal, peningkatan kapasitas vena dan penurunan volume detak jantung.


Seperti kita ketahui bahwa penyakit yang berhubungan dengan kardiovaskular adalah jenis penyakit yang mematikan. Oleh karena itu, dengan menjaga agar peredaran darah tetap lancar dan tekanan darah pada kondisi normal setidaknya menjauhkan kita dari kematian yang bisa disebabkan oleh tekanan darah tinggi.


Semoga artikel Mekanisme ACE-inhibitor ini dapat memberikan sedikit informasi yang berharga. Nah, pasti kalian bertanya dimana kita bisa mendapat atau memperoleh obat ACE-inhibitor ini ?


Jangan khawatir, sebenarnya efek ACE-inhibitor dapat kita peroleh pada produk ternak yang berada di sekitar kita, yaitu produk ternak yang mengandung Peptida Bioaktif.